Pesan Tersirat Ki Hajar Dewantara & Ivan Illich Untuk Pendidikan Tanah Air
Oleh : Badrun Nafi’ Udin
Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat kompleks. Hampir seluruh dimensi kehidupan manusia terlihat dalam proses pendidikan, baik secara langsung, maupun tidak langsung. Dalam kondisi apapun manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan. Pendidikan juga merupakan suatu proses di dalamnya menemukan transformasi baik dalam diri maupun komunitas. Oleh sebab itu, proses pendidikan yang benar adalah membebaskan seseorang dari berbagai kungkungan, intimidasi dan eksploitasi.( Muhaimin, 2017).
Disinilah letak afinitas dari pedagogik, yaitu membebaskan manusia secara komprehensif dari ikatan – ikatan yang terdapat di luar dirinya atau dikatakan sebagai sesuatu yang mengikat kebebasan seseorang.
Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional bab 1, pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi siswa untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Akan tetapi kita mencoba merefleksikan apa sudah baik ta pendidikan kita ? jangan – jangan ada yang tidak beres ? Omg ! ternyata Realitas sistem pendidikan kita masih hanya sebatas transfer of knowledge, belum sampai transfer of value. Seperti halnya Nadiem Makarien ( Menteri Pedidikan & Kebudayaan ) berargumentasi pada dasarnya guru itu harus ada 5 point penting antara lain; 1. Ajak kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar, 2. Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas, 3. Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas, 4. Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri, 5. Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan ( Nadiem Makarim, 2019).
Dalam momentum Hari Pendidikan Nasinal 2020 ini , kami akan mencoba mengulas ulang pemikiran – pemikiran tokoh yang bagi masyarakat se tanah air beliau adalah pelopor pendidikan Indonesia. Raden Mas Soewardi Soejarningrat atau lebih akrab nya Ki Hajar Dewantara. Bapak Pendidikan kita berpendapat bahwa pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak – anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi – tingginya ( MLTPS, 2017), Upaya untuk mencapai tujuan tersebut Bapak Kita Berpesan untuk kita baik menjadi yang menjadi guru honorer, guru pns, untuk selalu mempertahankan yang namanya “ PANCA DARMA” yaitu pondasi pendidikan yang meliputi : Dasar kemerdekaan, Kodrat Alam, kebudayaan, Kebangsaan dan Dasar Kemanusiaan.
Dan kemudian dalam sesi ini kami mencoba mengkolabrasikan beberapa pemikiran salah satu tokoh revolusioner Austria gagasan beliau sangat berpengaru dalam sistem pendidikan kita !. Ivan Illich mengkemukakan pendapat tentang substansi tentang pendidikan merupakan kritik terhadap institusi pendidikan yang telah menjadi sebuah komoditas. Illich mengatakan bahwa institusi pendidikan sekarang ini menyerupai sebuah pabrik yang mengambil bahan baku anak – anak, lalu mengubah mereka menjadi produk pekerja yang dibutuhkan oleh pemilik kepentingan dan kekuasaan ( Ivan Illich, 2009).
Untuk menjadi produk yang lulus, murid harus sesuai dengan kriteria – kriteria yang mereka butuhkan. Lalu bagimana nasib murid yang tidak cocok dengan kriteria mereka ? Cukup menjadi buruh atau melakukan pekerjaan dengan gaji yang rendah. Illich menyatakan bahwa institusi pendidikan mengalienasikan murid dari jati diri mereka sendiri. Dengan janji bahwa murid yang masuk ke dalam institusi pendidikan akan mendapatkan sukses dan terjamin keberlangsungan hidupnya, industri pendidikan menjadi seperti “agama baru” yang menjanjikan keselamatan.
Illich menitipkan beberapa pesan buat kita sebagai alternatif dalam institusi pendidikan kita dan proses belajar mengajar di tanah air , antara lain : yakni Reformasi ruang kelas dalam sistem persekolahan, Pembiakan “sekolah bebas” di seluruh masyarakat, dan Transformasi seluruh masyarakat menjadi satu ruang kelas raksasa. Tapi dengan ketiga pendekatan ini, kelas yang diperbarui, sekolah bebas, dan ruang kelas mendunia mewakili tiga tahap dalam usulan mengubah pendidikan, dimana tiap langkah mengancam kontrol sosial yang lebih mendalam dan lebh luas ketimbang yang mendahuluinya.
Harapan kita dalam momentum Hari Pendidikan Nasional ini bisa lebih Merdeka lagi !
.
Sebelum kita selesai membaca tulisan ini mari kita mengheningkan cipta guna untuk mengingat jasa para pahlawan pendidikan kita di tanah air ini !
.
Al Fatikha …… !
Sekian Terimah Kasih Pasuruan 03 Mei 2020.
Memang benar apa yang di katakan ivan illich bahwa kita di program untuk memenuhi pemilik kepentingan dan penguasa
BalasHapusMenurut saya jadi lah pribadi yang merdeka pribadi yang berbeda dan expert dalam bidangnya agar hidupkita ter arah dan tidak mengekor belaka