Pandemi dan seni
Oleh : Sableng.
Adanya pandemic covid-19 ini semua sektor ekonomi sosial keamanan menjadi tak teratur mulai dari pedagang kaki lima ojol bedikari di bidang kesenian menajdi terhambat dalam hal bidang lainnya
Di pandemic ini saya ingin menyampaikan rasa semngat untuk berkarya.
siapakah anda ?
“anda adalah seniman”
Industri seni pertunjukan indonesia mengalami guncangan hebat akibat dampak pandemic virus corona atau covid -19 tercatat sekitar 40.081 seniman tergerus akibat pembatasan pertunjukan dan festifal seni. Daerah epesentrum pekerja seni mayoritas didominasi jawa barat, DKI jakarta, jawa tengah, jawa timur, dan yogyakarta.
Koalisi seni pada 25 maret 2020 menyebutkan jumlah secara seni yang di batalkan atau ditunda akibat efek corona di indonesia cukup signifikan. Tidak hanya berbicara jakarta hampir semua wilayah, di sebutkan sepuluh proses produksi dan rilis film tertunda,begitu pula 40 konser, tur, dan festifal musik; delapan pameran seni rupa;tiga pertunjukan tari; serta sembilan pentas teater,pantonim,dan bonka dan tentunya terhalang pertemuan antara kekasih yang ramai do sosmed bahwa rindu semburat tak tahu arah bucinisme hehehe
“Kembali lagi”
Nampaknya data tersebut akan terus bertambah hingga waktu yang kan di tentukan, dengan data tersebut akan banyak potensi kehilangan mulai dari ekonomi negara pada akhirnya yag terjadi saat ini mulai hilang mata pencarian terhambatnya karier.
Data tersebut akan memiliki dampak terhadap beberapa dimensi industri lain yang terkait di bidang kesenian, mulai dari pariwisata dan pendidikan, dan terpuruk lagi di bidang kesenian, pertunjukan teater,tari,musik, menjadi sinergi problem yaitu; waktu,ruang, tubuh seniman, dan hubungan seniman dengan penoton dengan kebjakan work home, social distancing, dan yang baru ini pembatasan sekala besar (PSBB) maka akan telak berpengaruh pertunjukan kesenian, bahkan telivisi pun film yang dulu di tontonkan lagi di waktu sekarang
Ungsur estetika pun terkoreksi tajam alhasil dinamika pertenjukan hanya bentuk visual individu masing masing dan penonton menjadi setia meliahat layar smartphone dirumah saja semua di lakukan di rumah
Apakah pertunjukan kesenian akan terhenti di pandemic ini, tidak bagi yang memiliki inofasi-inofasi karya visual
Akhirnya muncul kecemasan para seniman yang berpenghasilan pas pasan, sperti pelaku fotografi dan karya visual lainnya
Apa kabar seniman?
Adnaya pandemic ini apakah gagasan seni akan berhenti atau mandul bahkan mati, Aku rasa tidak, karya seni akan tetap hidup akan terus hidup dan subur, semakin ia di desak oleh linkungan ia kan bergfikir keras dan akan terus berkembang.
menurut leon trosky banyak seniman yang menjalankan kreatifitas seninya dalam rangka kedudukan, dan prestasi politis,dengan membuat karya yang mengagungkan para penguasa, di sisilain, Barbara rose dengan cerdik mengungkapkan dimensi protes yg terkandung dalam kreatifitas seni dikatakan bahwa hubungan seniman dengan masyarakat adalah juga ibarat orang tua, membuat aturan aturan yang mengekang kreasi seniman yang di anggap selalu melanggar tatanan yang sudah baku.Sebaliknya, seniman ibarat remaja yang bosan denga tradisi kolot dan membayangkan sebuah tatanan baru yang lebih baik. Maka terjadilah sebuah proses dialektik yang hidup, antara masyarakat konservatis dengan seniman yg inovatif, pada akhirnya berkesimpulan menjadi sebuah gerakan inovasi dinamika baru untuk mengubah dunia melalu pengalam estetis
Apakah adanya pandemic covid-19 seniman akan mati terkubur dengan karyanya, tidak, bagi ia yang inovatif dan melihat keresahan yang ia harus di sampaikan menjadi sebuah tatanan yg lebih baik setelah pandemic ini.
terus berdoa, lawan bersama putuskan penyebarannya, langgeng hubungannya trus kasih perhatian
#dirumahaja
#socialdistancing
“Karna seniman terlahir karna sakit hati dan anda semua adalah seniman”
Ig @sablengart
Twitter anamnesisme
Komentar
Posting Komentar